Mendemostrasikan
Dan Mempraktikan Disain Pembelajaran Didaktik II
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas
Mata Kuliah Pedagogika
Dosen Pengajar: Nurjaman,
M.Pd.I
Disusun
Oleh kelompok 10 SD-14.A3:
2. Mila Arunia (140641078)
3. Rokman Gunawan (140641099)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
|
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Para Sahabatnya
dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin. Penyusunan makalah ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pedagogik. Didalam
makalah ini membahas tentang“Mendemostrasikan Dan
Mempraktikan Disain Pembelajaran Disain Didaktik II”.
Terimakasih kami sampaikan
kepada:
1. Bapak Nurjaman, M.Pd selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Pedagogik
2. Teman-teman
mahasiswa Sd.14-A3 yang secara bersama-sama memberikan motivasi untuk tetap
berjuang.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang sifat nya membangun sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan khususnya bagi
pembaca.
Cirebon, Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................
1
B.
Rumusan masalah
................................................................................... 2
C.
Tujuan
penulisan.....................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertiandisainpembelajaran didaktik.................................................. 3
B.
Komponen utama disain pembelajaran
didaktik..................................... 4
C.
Pengertian model pembelajaran
environmental disain............................ 4
D.
Contoh model pembelajaran environmental
disain................................. 6
E.
Pengertian model musicalisasi disain ..................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................. 9
B.
Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan tujuan
pendidikan (output), sangat ditentukan oleh implementasinya (proses), dan
implementasinya sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan segala hal (input)
yang diperlukan untuk berlangsungnya implementasi. Keyakinan ini berangkat dari
kenyataan bahwa kehidupan diciptakan oleh-Nya serba sistem (utuh dan benar)
dengan catatan utuh dan benar menurut hukum-hukum ketetapan-Nya. Jika demikian
halnya, tidak boleh berpikir dan bertindak secara parsial apalagi parosial
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran. Sebaliknya, perlu berpikir dan
bertindak secara holistik, integratif, terpadu dalam
rangka untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Desain pembelajaran
dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai
ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran
membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain pembelajaran
merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan,
penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan
pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada
berbagai tingkatan kompleksitas.
Sekolah sebagai sistem
tersusun dari komponen konteks, input, proses, output, dan outcome. Konteks
berpengaruh pada input, input berpengaruh pada proses, proses berpengaruh pada
output, serta output berpengaruh pada outcome. Dalam sebuah sistem, terbentuk
sub-sub sistem yang secara sinergis saling mendukung dalam pencapaian tujuan
penyelenggaraan program.
Proses belajar mengajar
merupakan proses yang terpenting karena dari sinilah terjadi interaksi langsung
antara pendidik dan peserta didik. Di sini pula campur tangan langsung antara
pendidik dan peserta didik berlangsung sehingga dapat dipastikan bahwa hasil
pendidikan sangat tergantung dari perilaku pendidik dan perilaku peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka terdapat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
disain pembelajaran didaktik?
2. Sebutkan
komponen utama disain pembelajaran didaktik ?
3. Apa yang dimaksud dengan Model
Environmental Disain?
4. Bagaimana
Contoh Pembelajaran Model Environmental Disain ?
5. Apa yang dimaksud dengan Model
Musicalisasi Disain?
C.
Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka terdapat
tujuan penulisan sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengertian disain pembelajaran didaktik
2.
Untuk
mengetahui komponen utama disain pembelajaran didaktik
3.
Untuk mengetahui pengertian model
environmental disain
4.
Untuk mengetahui contoh environmental
disain
5.
Untuk mengetahui model musicalisasi
disain
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disain Pembelajaran Didaktik
Didaktik berasal dari
bahasa yunani yaitu didaskein artinya pengajaran, didaktos artinya pandai
mengajar, didaktus adalah ahli mendidik, didaktis artinya bersifat
mendidik. Menurut kamus besar bahasa
indonesia didaktik adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai
tujuan, atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan guna mencapai tujuan
yang ditentukan.
Desain pembelajaran
dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai
ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran
membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain pembelajaran
merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan,
penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan
pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada
berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan
pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana
serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut
Syaiful Sagala (2005:136) adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang
digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas
pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan
pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut
dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran
adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu
agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik,
perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan"
berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar
pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat
terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis
komunitas.
B. Komponen Utama Desain Pembelajaran
Komponen
utama dari desain pembelajaran yaitu :
1.
Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus)
Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pembelajar.
2.
Pembelajar (pihak yang menjadi fokus)
yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra
syarat.
3.
Analisis Pembelajaran, merupakan proses
menganalisis topik atau materi yang akan dipelajarI.
4.
Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara
makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar
mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada
pembelajar,
5.
Penilaian Belajar, tentang pengukuran
kemampuan atau kompetensi yang sudah dikuasai atau belum.
C. Pengertian Model Environmental
Disain
Model
pembelajaran environmental disain merupakan model pembelajaran berbasis
lingkungan yang dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan
dengan lingkungan sekitar. Ada pula yag menyatakan bahwa, model environmental
learning adalah model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam
hubungannya dalam hubungannya dengan alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan
mudah memahami isi materi yang disampaikan artinya, model pembelajaran
environmental learning ditunjukan agar siswa dapat memiliki kepedulian terdahap
lingkungan sekitar,.
Menurut Hamalik (2003) jenis-jenis
lingkungan yang dapat sipakai sebagai sumber belajar oleh siswa antara lain:
1.
Lingkungan sosial adalah lingkungan
masyarakat baik kelompok besar atau kecil
2.
Lingkungan personal meliputi
individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi
lainnya.
3.
Lingkungan alam (fisik) meliputi semua
sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.
4.
Lingkungan kultural mencangkup hasil
budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi
faktor pendukung pengejaran, dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma,
dan adat kebiasaan
Model environmental learning digunakan
dengan tujuan agar siswa dapat dengan mudah berinteraksi dengan bahan pelajaran
yang telah disusun dan disesuaikan dengan model pembelajaran. Bahan
pembelajaran yang disajikan kepada siswa disusun dengan melibatkan lingkungan
sekitar. Artinya, pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas,
tetapi juga di luar kelas dengan tujuan agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam
proses pembelajaran.
Aplikasi penyelenggaraan PLH di
Sekolah Dasar Menurut Wittmann 1997, ada tiga prinsip dasar disaktis untuk
pendidikan lingkungan hidup yang dapat dijalani siswa, yaitu sebagai berikut :
a.
Pendidikan lingkungan secara menyeluruh
Menyeluruh
artinya mencangkup semua dimensi, yang berhubungan dengan pemahaman lingkungan,
baik yang berhubungan dengan alat indera, maupun ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Belajar yang menyeluruh akan menunjukan hubungan keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya.
b.
Pendidikan lingkungan diterapkan sesuai
situasi
Pertama situasi
belajar harus menyeluruh perasaan anak. Perlu diperhatikan bahwa perasaan anak
sama dengan orang dewasa, hargailah anak agar ia dapat menumbuhkan motivasinya
untuk belajar dan membuat. Kedua, situasi belajar harus dapat memberikan
peluang kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan dimana ia
berada sebagai sumber belajar, ajak siswa untuk menceri solusi terhadap
permasalahan-permasalahan yang muncul dilingkungan sekitarnya.
c.
pendidikan lingkungan menuntut tindakan
penyelenggaraan
PLH hendaknya memberikan pelayanan pada siswa terhadap masalah lingkunagan dan
siswa berlatih untuk menyusun sebuah positive action dalam upaya meminimalisasi
dampak permasalahan yang timbul dilingkungan tersebut. Misalnya jika
permasalahan yang muncul adalah mengenai tumpukan sampah yang tersebar
diseluruh penjuru sekolah, maka siswa dapat dapat melakukan tindakan positif
sebagai individu yang peduli lingkungan.
D. Contoh Pembelajaran Model Environmental
Disain
Menyediakan
bahan dan alat yang bisa digunakan untuk pembibitan tanaman
Pengantar
Kegiatan ini dapat
dilakukan oleh individu ataupun kelompok akan lebih objektif apabila dilakukan
secara berkelompok sebab penyedian alat dan bahan cukup mahal, guru akan dapat
melihat langsung kemampuan siswa dalam menyediakan bahan dan alat yang bisa
digunakan untuk pembibitan tanaman.
Tujuan
:
1. Dapat
mengetahui pengunaan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
2. Mengetahui
jenis-jenis tanaman
3. Mengetahui
pupuk yang harus dipergunakan
4. Dapat
mengetahui area pembibitan
Waktu
:
2 jam pelajaran (2 x 35 menit)
Bahan
/alat yang disediakan :
1. Bermacam-macam
bibit tanaman yang mudah disemai, misalnya : cabe, tomat, bayam, dll
2. Pot,
polibag, atau lahan tanah
3. Perlengkapan
diantaranya : kater, tali rapia, dll
Langkah-langkah
kegiatan :
1. Lakukan
kegiatan ini diluar kelas
2. Siswa
dapat dibuat kelompok atau individu
3. Jelaskan
dengan singkat cara pelaksanaan pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan
tanaman
4. Jelaskan
pula jika akan melakukan pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
5. Setelah
berupaya melakukan pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan
6. Jelaskan
kembali temuan-temuan yang didapat ketika proses sedang berlangsung
7. Beri
kesempatan kepada siswa yang dapat memberikan tanggapan hasil kerja kelompoknya
atau kelompok yang lain
8. Tengahi
apabila ada ketidak cocokan antar kelompok
9. Jelaskan
bagaimana pentingnya pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
Pengesahan:
Siapkan
bahan dan alat untuk pembibitan tabaman, untuk menggali potensi siswa dalam
pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman.
Evaluasi
:
Evaluasi bisa
menggunakan lembar pengamatan atau lembar skala sikap.
E.Pengertian Model
Musicalisasi Disain
Musikalisasi
puisi adalah puisi yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang
paham menjadai paham, yang tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau
isi puisi tersebut. Dengan mengkolaborasikan antara sastra dan musik.
Menurut Arsie (1996:16) musikalisasi puisi adalah satu
bentuk ekspresi sastra, puisi dengan melibatkan beberapa unsur seni, seperti :
irama, bunyi, (musik), gerak (tari)
Cara
proses dari puisi menjadi musikalisasi puisi
:
1.
Baca puisi
2.
Pahami isi puisi
3.
Jika sudah mengetahui isi puisi, coba
mencari nada sesuai isi puisi (nada sedih, senang, kemerdekaan, dll)
4.
Setelah melakukan kedua tersebut satukan
puisi yang kita baca dengan musik
5.
Musik harus sesuai dengan isi puisi agar
pendengar paham dengan isi puisi karena itulah tujuan musikalisasi puisi
Bentuk-bentuk musicalisasi disain :
a.
Musikalisasi puisi lagu
Bentuk
musikalisasi puisi lagu merupakan model puisi yang terfokus pada pengubahan
puisi menjadi syair lagu yang memiliki nada distonis yang diaransemen dan
dikombinasikan melalui kegiatan iringan musik. Syair lagu yang memiliki nada
harmoni, pada dasarnya merupakan bentuk aransemen puisi kebentuk lagu yang
berisikan puisi-puisi yang diaransemenkan ke dalam bentuk lembaran musik yang
berupa melodi, irama/ritme, dan harmoni.
b.
Musikalisasi puisi iringan
Bentuk
musikalisasi puisi iringan merupakan model puisi yang terfokus pada iringan
permainan alat musik. Fokus utam model musikalisasi puisi ini adalah keahlian
dan vokal si pembaca puisi, seperti hanya pendapat Danardana (2003:57) bahwa puisi dibawakan dengan diiringi oleh
pemain alat-alat musik. fokus utama model musikalisasi puisi adalah keahlian
olah vokal pembaca puisi.
c.
Musikalisasi puisi total
Bentuk
musikalisasi puisi total merupakan model musikalisasi yang berubah total
menjadi sebuah lagu dengan mengongkritkan puisi dalam bentuk musik seutuhnya.
Ari KPIN (2008:47) menyatakan bahwa musikalisasi dengan cara menggabungkan cara
yang pertama dengan cara yang kedua, yaitu membuat komposisi lagu dimana syair
dari puisi ada yang dilagukan dan ada yang di narasikan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain
pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai
disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Model pembelajaran
environmental disain merupakan model pembelajaran berbasis lingkungan yang
dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan
sekitar sedangkan Model Musicalisasi DisainMusikalisasi puisi adalah puisi yang
dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadai paham, yang
tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi tersebut. Dengan
mengkolaborasikan antara sastra dan musik.
B. Saran
Sebaiknya, seorang pendidik
mampu membantu dan membimbing peserta didik agar dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapan-kecakapannya secara penuh
sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik, Oemar.
(2013) Proses Belajat Mengajar Jakarta, PT. Bumi Aksara
Arsie, Freddy D.
1996. Proses Musikalisasi Deavies Sanggar Matahari Jakarta : Balai Pustaka
Danardana, Agus
sri. 2003. Pelangi Sastra Ulasan dan Model-Model Apresiasi. Pekanbaru :Palangan
pers
ARI KPIN 2008.
Musikalisasi puisi.yogyakarta : Hikayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar